Penyusunan Business Impact Analysis – Business Continuity Management System
Berdasarkan ISO 22301:2012, Business Continuity Management System (BCMS) merupakan proses manajemen holistik secara sistematis dengan model P-D-C-A (Plan-Do-Check-Action) yang dapat mengidentifikasi potensi ancaman yang berdampak signifikan terhadap kelangsungan usaha suatu organisasi. Dengan adanya identifikasi terhadap ancaman tersebut, organisasi diharapkan memiliki kemampuan dan ketahanan dalam merespons kondisi disruptif sehingga dapat terus menjaga kelangsungan usaha serta dapat terus memenuhi kepentingan pihak terkait, menjaga reputasi, dan melindungi aktivitas-aktivitas yang kritikal.
Salah satu langkah awal yang dilakukan untuk melakukan implementasi BCMS adalah melakukan Business Impact Analysis (BIA) terhadap proses bisnis organisasi. BIA dilakukan untuk mengidentifikasi dampak kerugian terhadap waktu dari aspek finansial maupun aspek non-finansial. BIA memungkinkan perusahaan untuk melakukan prioritisasi dalam upaya pemulihan saat kondisi disruptif terjadi. Beberapa hasil BIA antara lain adalah Maximum Acceptabel Outage (MAO), Recovery Time Objective (RTO) dan Recovery Point Objective (RPO).