Pembangun Kepercayaan
Riyandi Rahmat 0 Comments

13 Perilaku Pembangun Kepercayaan

Rate this post

Kepercayaan bergantung pada perilaku konsisten saat berinteraksi dengan orang lain yang dapat meningkatkan kepercayaan. Stephen Covey dalam bukunya The Speed of Trust (2006) menguraikan tiga belas perilaku yang dapat membentuk kepercayaan dari orang lain. Perilaku-perilaku ini bersifat universal dan dapat diterapkan pada semua jenis hubungan. Berbagai perilaku ini merupakan tindakan nyata yang diturunkan dari empat pilar kepercayaan, yaitu integritas, niat, kapasitas, dan hasil. Berikut uraian dari ketiga belas perilaku tersebut.

1. Bicara terus terang (talk straight). Saat berbicara terus terang, kita mengatakan yang sesungguhnya dan menciptakan citra yang baik. Tentu saja hal ini harus diiringi dengan taktik yang tepat. Jangan membuat terlalu tanpa tedeng aling-aling sehingga dapat menyakiti perasaan dan merusak hubungan. Keterampilan menyeimbangkan keterusterangan dengan penjagaan perasaan dapat dipelajari.

2. Tunjukkan hormat (demonstrate respect). Hampir semua budaya dan agama mengakui nilai individu manusia. Kita memperlakukan orang lain sebagaimana kita ingin diperlakukan. Tunjukkan kepedulian yang tulus. Orang lain akan dapat melihat bila suatu tindakan dilakukan tanpa ketulusan. Penghormatan ditunjukkan dengan hal-hal kecil yang kita lakukan tiap hari.

3. Ciptakan transparansi (create transparancy). Ceritakan kebenaran dengan cara yang dapat diverifikasi. Transparansi didasari prinsip kejujuran, keterbukaan, integritas, dan keautentikan. Lakukan hal-hal secara terbuka agar orang lain dapat melihat. Berbagi informasi merupakan bagian dari transparansi.

4. Perbaiki kesalahan (right wrongs). Perbaikan kesalahan lebih dari sekadar minta maaf. Berikan sesuatu sebagai tambahan permintaan maaf. Upaya pembenaran atau penutupan kesalahan tidak hanya menggagalkan penumbuhan kepercayaan, tetapi bahkan dapat menguras tabungan kepercayaan.

5. Perlihatkan kesetiaan (show loyalty). Banyak cara untuk menunjukkan kesetiaan, antara lain dengan memberikan penghargaan dan tidak menjelek-jelekkan seseorang saat ia tidak ada. Memberikan penghargaan terhadap keberhasilan seseorang dapat mendorong kreativitas dan inovasi serta meningkatkan kepercayaan. Membicarakan orang lain di belakang mereka akan mengurangi kepercayaan dari hadirin saat itu.

Baca Juga : Memahami Pentingnya Manajemen Aset Perusahaan

6. Wujudkan hasil (deliver result). Cara tercepat untuk membangun kepercayaan adalah dengan mewujudkan hasil. Pewujudan hasil didasari oleh kompetensi, tanggung jawab, akuntabilitas, dan kinerja. Kebalikannya adalah kinerja yang buruk, kegagalan memberikan hasil, dan laporan tindakan tanpa hasil nyata. Hasil nyata dapat membalikkan sikap sinis, menciptakan kepercayaan pada hubungan baru, serta memulihkan kepercayaan yang hilang karena kurangnya kompetensi.

7. Tingkatkan diri (get better). Dalam dunia yang terus berubah, manusia harus terus meningkatkan diri atau tertinggal di belakang. Kita tidak bisa mempelajari suatu keterampilan dan hanya memanfaatkan satu keterampilan itu selamanya. Kita harus terus memperbaiki diri. Saat orang lain melihat kita terus belajar dan menyesuaikan diri terhadap perubahan, mereka akan lebih percaya terhadap kemampuan kita untuk memimpin di masa depan. Covey mengusulkan dua cara untuk meningkatkan diri: cari balikan dari sekitar dan belajar dari kesalahan.

8. Hadapi kenyataan (confront reality). Kita tidak dapat menutup mata terhadap kenyataan. Orang akan percaya kepada kita saat kita mengakui adanya masalah dan mencoba mengatasinya. Jangan ikuti godaan untuk menghindari kenyataan.

9. Jelaskan harapan (clarify expectation). Penting untuk membagikan kriteria kesuksesan pada saat awal sebagai tindakan preventif. Saat harapan tidak dinyatakan dengan jelas pada saat awal, kepercayaan dan kecepatan dapat turun. Banyak waktu yang akan terbuang saat pemimpin tidak menentukan dengan jelas harapannya. Kegagalan untuk mengklarifikasi harapan akan membuat orang menerka-nerka sehingga hasil pun tidak sesuai dengan harapan.

10. Praktikkan akuntabilitas (practice accountability). Pemimpin yang baik akan lebih dulu mengambil tanggung jawab sebelum mendelegasikan kepada orang lain. Tanggung jawab terhadap hasil yang buruk pun termasuk yang diambil. Jangan menyalahkan orang lain saat terjadi kegagalan. Penyerahan tanggung jawab kepada orang lain dapat membuat orang senang bekerja karena merasa dipercaya.

11. Dengarkan dulu (listen first). Kepercayaan dibangun dengan mendengar dulu sebelum berbicara. Memberi nasihat sebelum mengetahui semua fakta membuang waktu dan tidak adil. Perhatikan juga pesan-pesan nonverbal karena komunikasi tidak semata melalui lisan. Dengarkan dulu saat seseorang tampak emosional karena itu kerap berarti orang itu merasa tidak dipahami. Jangan terlalu cepat memberi nasihat karena orang umumnya baru akan meminta nasihat saat mereka merasa kita memahami semua informasi penting.

12. Jaga komitmen (keep commitments). Saat kita membuat komitmen, kita menumbuhkan harapan. Saat kita menjaga komitmen, kita membangun kepercayaan. Berhati-hatilah saat berkomitmen dan hanya ambil komitmen yang dapat kita jaga serta jangan menggantungkan komitmen. Ada komitmen yang implisit dan ada juga yang eksplisit. Ada organisasi yang ketat menerapkan komitmen dan ada juga yang tidak. Ingat juga bahwa komitmen keluarga sama pentingnya dengan komitmen kerja.

13. Berikan kepercayaan (extend trust). Sementara perilaku lain membantu kita menjadi pemimpin yang dipercaya, perilaku ini membantu kita menjadi pemimpin yang dapat memercayai orang lain. Berikan kepercayaan kepada orang-orang yang pantas mendapatkannya. Sebaliknya, bijaklah dalam memberikan kepercayaan kepada orang yang tidak menunjukkan sifat tepercaya.

Leave a Comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.