Apa kelebihan Value Based Budgeting vs Traditional Budgeting?
rexy 0 Comments

Apa kelebihan Value Based Budgeting vs Traditional Budgeting?

5/5 - (1 vote)

Value-Based Budgeting (VBB) adalah pendekatan dalam penyusunan anggaran yang menempatkan nilai (value) sebagai fokus utama. Dalam VBB, nilai-nilai perusahaan, misi, dan tujuan strategis menjadi landasan utama dalam proses pengalokasian sumber daya finansial.

Perbedaan mendasar antara VBB dan Traditional Budgeting terletak pada pendekatan serta faktor yang menjadi dasar dalam penyusunan anggaran. Traditional Budgeting cenderung menggunakan pendekatan historis dan inkremental, dimana anggaran tahun sebelumnya menjadi dasar utama untuk menentukan alokasi sumber daya pada tahun berikutnya. Sementara itu, VBB mempertimbangkan nilai-nilai perusahaan, prioritas strategis, dan dampak finansial jangka panjang dari setiap alokasi sumber daya.

Salah satu kelebihan utama VBB adalah kemampuannya untuk lebih responsif terhadap perubahan lingkungan bisnis dan tantangan modern yang dihadapi oleh organisasi. Dengan memprioritaskan nilai-nilai dan tujuan strategis perusahaan, VBB memungkinkan manajemen untuk lebih fleksibel dalam mengalokasikan sumber daya guna mendukung inisiatif yang mendukung pertumbuhan dan keberlanjutan jangka panjang.

Untuk lebih memahami keunggulan Value Based Budgeting dibandingkan Traditional Budgeting, silakan baca artikel lebih lanjut yang mengenai keunggulan dan tantangan VBB dalam konteks organisasi modern:

Keunggulan VBB

VBB memiliki keunggulan yang membuatnya memiliki pendekatan yang lebih cocok untuk menghadapi kompleksitas dan dinamika bisnis modern, memungkinkan perusahaan untuk tetap kompetitif dan berkelanjutan dalam jangka panjang. Berikut keunggulan VBB:

  1. Fokus pada Penciptaan Nilai Jangka Panjang
    Value-Based Budgeting (VBB) memberikan penekanan pada penciptaan nilai jangka panjang bagi perusahaan. Daripada hanya mempertimbangkan anggaran tahunan, VBB mempertimbangkan dampak finansial dari setiap alokasi sumber daya terhadap pertumbuhan dan keberlanjutan jangka panjang.
  1. Fleksibilitas dan Responsivitas Lebih Tinggi
    VBB memberikan fleksibilitas yang lebih besar dalam mengubah alokasi sumber daya sesuai dengan perubahan kondisi pasar dan strategi perusahaan. Ini memungkinkan organisasi untuk lebih responsif terhadap lingkungan bisnis yang dinamis.
  1. Evaluasi Investasi Lebih Komprehensif
    VBB melibatkan evaluasi investasi yang lebih komprehensif, dimana setiap pengeluaran dipertimbangkan berdasarkan potensinya untuk menciptakan nilai jangka panjang. Pendekatan ini membantu perusahaan mengalokasikan sumber daya dengan lebih efisien dan efektif.
  1. Pendekatan Kolaboratif
    Implementasi VBB melibatkan berbagai pemangku kepentingan dalam proses pengambilan keputusan. Ini menciptakan lingkungan kerja yang kolaboratif dimana berbagai departemen dan tim bekerja bersama-sama untuk mencapai tujuan bersama.
  1. Pengambilan Risiko Terukur
    VBB memungkinkan organisasi untuk mengambil risiko secara terukur. Dengan mempertimbangkan nilai-nilai perusahaan dan potensi dampak finansial jangka panjang dari setiap keputusan, manajemen dapat membuat keputusan yang lebih baik terkait dengan pengelolaan risiko.
  1. Pembiayaan Inovasi Jangka Panjang
    VBB mendukung pembiayaan inovasi jangka panjang dengan menempatkan nilai pada proyek-proyek yang memiliki potensi untuk menciptakan nilai tambah bagi perusahaan dalam jangka panjang, bahkan jika manfaatnya tidak langsung terlihat dalam periode anggaran saat ini.

Kelemahan Traditional Budgeting

Meskipun Traditional Budgeting telah menjadi pendekatan yang umum digunakan dalam pengelolaan keuangan perusahaan selama bertahun-tahun, pendekatan ini memiliki sejumlah kelemahan sebagai berikut:

  1. Fokus Jangka Pendek
    Traditional Budgeting cenderung memusatkan perhatian pada tujuan jangka pendek, yang mungkin tidak selalu sejalan dengan visi jangka panjang perusahaan. Hal ini dapat menghambat inisiatif strategis yang lebih berorientasi pada pertumbuhan jangka panjang.
  2. Birokrasi Tinggi
    Proses penyusunan anggaran tradisional seringkali melibatkan banyak hierarki dan prosedur birokratis yang rumit. Hal ini dapat menghambat fleksibilitas dan responsivitas organisasi terhadap perubahan pasar yang cepat.
  3. Kurang Fleksibel
    Traditional Budgeting cenderung mempertahankan alokasi sumber daya yang telah ditetapkan dalam jangka waktu tertentu, tanpa banyak fleksibilitas untuk menyesuaikan dengan perubahan kondisi pasar atau kebutuhan bisnis yang mendadak.
  4. Silos Mentality Antar Departemen
    Proses Traditional Budgeting sering kali memperkuat pola pikir silo antar departemen. Setiap departemen cenderung berjuang untuk mendapatkan alokasi sumber daya yang lebih besar tanpa mempertimbangkan kebutuhan dan tujuan organisasi secara keseluruhan.
  5. Cenderung Tidak Berisiko
    Dalam upaya untuk mempertahankan stabilitas keuangan, Traditional Budgeting cenderung menghindari pengambilan risiko yang signifikan. Hal ini dapat menghambat inovasi dan pertumbuhan jangka panjang.
  6. Hambatan Inovasi
    Proses Traditional Budgeting sering kali tidak memadai untuk mendukung inovasi. Alokasi sumber daya yang telah ditetapkan dapat menghambat pengembangan ide-ide baru dan eksperimen yang diperlukan untuk memajukan perusahaan ke arah yang lebih inovatif.

Baca juga : 7 Tips Financial Freedom yang Bisa Dilakukan pada Kehidupan Sehari-hari

Tantangan Penerapan VBB

Meskipun memiliki potensi untuk meningkatkan kinerja dan efektivitas pengelolaan sumber daya, ada beberapa hambatan yang perlu diatasi dalam menerapkan VBB dalam konteks organisasi. Berikut beberapa tantangan utama yang mungkin dihadapi dalam penerapan VBB:

  1. Perubahan Signifikan Mindset dan Budaya Organisasi
    VBB memerlukan perubahan dalam mindset dan budaya organisasi. Pendekatan yang lebih berorientasi pada nilai memerlukan pemahaman dan penerimaan yang luas dari semua tingkatan organisasi. Ini dapat melibatkan resistensi dari pihak yang terbiasa dengan pendekatan tradisional dalam pengelolaan anggaran.
  1. Peningkatan Kemampuan Analisis
    Implementasi VBB memerlukan kemampuan analisis yang lebih tinggi dalam mengidentifikasi dan mengevaluasi nilai dari berbagai inisiatif dan proyek. Tim dan personel yang terlibat perlu dilengkapi dengan keterampilan analitis yang memadai untuk memahami implikasi finansial dari setiap keputusan.
  1. Data Akurat dan Terintegrasi
    VBB membutuhkan akses terhadap data yang akurat dan terintegrasi dari berbagai fungsi dan departemen dalam organisasi. Tantangan dalam mengumpulkan, mengelola, dan memperbarui data dengan konsisten dapat menjadi hambatan dalam implementasi VBB yang efektif.
  1. Komitmen Manajemen Puncak
    Keberhasilan implementasi VBB sangat tergantung pada komitmen dan dukungan yang kuat dari manajemen puncak. Tanpa dukungan yang jelas dan terintegrasi dari level kepemimpinan tertinggi, upaya untuk menerapkan VBB mungkin mengalami kesulitan dalam memperoleh momentum dan dukungan yang diperlukan.

Kesimpulan

Value-Based Budgeting (VBB) menjanjikan model penganggaran sesuai kebutuhan organisasi dalam menghadapi lingkungan bisnis yang dinamis. Dalam mengimplementasikannya, terdapat beberapa hal penting yang perlu dipertimbangkan. Pertama, VBB merupakan model penganggaran yang memprioritaskan nilai sebagai fokus utama. Dengan menempatkan nilai-nilai perusahaan sebagai landasan, VBB memungkinkan perusahaan untuk mengalokasikan sumber daya dengan lebih efisien dan efektif, sesuai dengan tujuan dan nilai-nilai strategis perusahaan. 

Kedua, implementasi VBB dapat secara signifikan meningkatkan kemampuan perusahaan untuk mencapai target strategis jangka panjang. Dengan memprioritaskan proyek dan inisiatif yang memiliki dampak nilai terbesar, VBB membantu perusahaan untuk fokus pada hal-hal yang benar-benar penting dalam mencapai keberhasilan jangka panjang.

Terakhir, perusahaan perlu siap untuk melakukan transformasi dan memiliki komitmen jangka panjang dalam menerapkan VBB. Penerapan VBB bukanlah proses yang mudah dan memerlukan transformasi budaya dan operasional yang signifikan. Namun, dengan adopsi VBB, perusahaan dapat memperoleh keunggulan kompetitif berkelanjutan dan meningkatkan kinerja finansial di tengah persaingan yang semakin ketat. Masa depan organisasi yang sukses adalah yang mampu beradaptasi dengan cepat dan terus-menerus mengoptimalkan penggunaan sumber daya untuk mencapai tujuan strategis.

Mulailah perjalanan menuju pengelolaan keuangan yang lebih efektif dengan program Penganggaran yang Efektif dan Kontrol Biaya kami. Dapatkan kontrol penuh atas keuangan Anda hari ini juga

Leave a Comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.