Asset Liability Management
Riyandi Rahmat 0 Comments

Asset Liability Management (Bagian 1)

Rate this post

Bisnis perbankan, yang merupakan salah satu bisnis jasa, pada saat ini berada dalam persaingan yang amat ketat. Untuk dapat mengantisipasi persaingan itu diperlukan keunggulan sumber daya masing-masing Bank. Dengan keunggulan sumber dayanya, Bank harus mampu bersaing tanpa mengorbankan likuiditas perbankan. Selain itu, bank juga dituntut untuk dapat survive pada kondisi pasar dan moneter yang diperkirakan kedepannya akan semakin dinamis dan global, di mana gejolak di satu belahan di dunia dapat terasa dampaknya di hampir seluruh negara di dunia.

Kemudian bila kita lihat dari sisi operasional perbankan, cukup banyak bank-bank di Indonesia yang telah tumbuh menjadi perbankan yang modern namun harus tetap dapat melayani dinamika pertumbuhan ekonomi khususnya di daerah-daerah yang pertumbuhan ekonominya tidak sepesat daerah lain. Keakurasian perhitungan untuk lending dan funding menjadi hal yang cukup krusial di sini sehingga selain membawa keuntungan bagi bank tersebut.

Di lain pihak, kebutuhan akan pemenuhan kepatuhan dari otoritas, dalam hal ini Otoritas Jasa Kuangan (OJK) juga semakin tinggi. Pengendalian perbankan di bawah OJK dirasakan semakin ketat dari tahun ke tahun, di mana hal ini juga tidak terlepas dari milestone pemenuhan persyaratan dan pelaporan terhadap implementasi standar-standar pengelolaan perbankan di dunia internasional yang semakin tinggi dan hal ini terus dipantau oleh otoritas.

Ketiga faktor di atas mendorong agar perbankan dapat menerapkan Asset & Liability Management (ALM) yang benar-benar baik, bukan saja hanya sekedar memenuhi persyaratan regulasi dari OJK namun dapat mengoptimalkan aset-asetnya sehingga bank tersebut dapat terkelola secara efisien dan mampu bersaing baik dibidang Penyaluran dana (Lending), Penghimpunan dana (Funding), tingkat bunga (Pricing) tanpa mengorbankan likuiditas.

Apakah Asset & Liability Management Itu?

Secara harfiah, ALM adalah fungsi yang penting dari suatu bank untuk mengoptimalkan struktur neraca sehingga dapat memberikan keuntungan maksimum dengan mengelola risiko yang ada. (A critical bank function to optimize the balance sheet structure for maximum profitability while managing risk). Agar lebih jelas, pengertian di atas dapat digambarkan sebagai berikut:

Asset Liability Management

Apakah Tujuan dari Penerapan Asset & Liability Management Itu?

Secara sederhana, goal dari penerapan ALM dapat digambarkan pada gambar berikut:

Asset Liability Management

Ruang Lingkup ALM

Banyak hal yang menjadi ruang lingkup ALM. Namun esensinya adalah sebagai berikut:

  • LIQUIDITY RISK MANAGEMENT, merupakan pengelolaan risiko likuiditas – terutama cashflow, yang berujuan agar:
    • Bank dapat memenuhi setiap kewajiban finansial yang sudah diperjanjikan secara tepat waktu.
    • Bank setiap saat pada kondisi apapun senantiasa memelihara tingkat likuiditas yang memadai dan optimal.
  • INTEREST RATE RISK MANAGEMENT, pengelolaan posisi mismatch antara assets dan liabilities (terkait perubahan suku bunga) dengan tujuan untuk memaksimalkan:
    • Net interest income
    • Economic value of equity
  • FOREX RISK MANAGEMENT, yang merupakan kegiatan mengelola posisi aktiva dan kewajiban dalam valuta asing untuk memperoleh keuntungan maksimal dari pergerakan kurs mata uang asing yang dimiliki dan diperdagangkan
  • PRICING MANAGEMENT, yang merupakan kegiatan mengatur tingkat suku bunga bagi setiap komponen asset dan liability untuk menghasilkan margin yang ditetapkan

Liquidity Risk Management

Likuiditas adalah kemampuan untuk mendanai pertumbuhan assets dan memenuhi kewajiban pada saat jatuh tempo.  Risiko likuiditas adalah risiko dimana Bank mengalami kesulitan likuditas sehingga Bank tidak mampu memenuhi kewajiban finansial kepada nasabah atau counterparty dalam mata uang dan pada waktu yang diperjanjikan dengan harga wajar. Jika hal ini terjadi, maka Bank harus secaepat-cepatnya:

  • Mendapatkan tambahan dana dengan cara berhutang kepada pihak lain dengan persyaratan yang tidak menguntungkan.
  • Mendapatkan tambahan dana dengan melakukan likuidasi atau menjual assets finansial lainnya dengan kondisi yang tidak menguntungkan.

Berikut adalah gambaran tentang hal yang terjadi jika Bank mengalami kesulitan likuiditas:

Asset Liability Management

Namun perlu diperhatikan keadaan likuditas yang berlebih juga tidak baik, karena berdampak negatif terhadap kemampuan menghasilkan keuntungan (profitabilitas). Berikut adalah rangkumannya:

Asset Liability Management

Prinsip penanganan risiko likuiditas adalah:

Asset Liability

Pada tulisan bagian ke-2 akan dijelaskan ruang lingkup ALM lainnya, yaitu: Interest Rate Mangement, Forex Management dan Pricing Management.

(Bersambung)

Oleh : Roni S. Sutrisno, S.T., CLA (9001, 27001, 20000) Chairman of Proxsis Consulting Group Member of ISO/TC 176 (ISO 9000 Development Team)

Leave a Comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.