Cara Ampuh Mengembalikan Kepercayaan Menurut Stephen Richards Covey
Kepercayaan seringkali dianggap tidak dapat dikembangkan. Secara khusus, kepercayaan yang dirusak oleh pelanggaran karakter seperti integritas, lebih sulit diperbaiki dibandingkan pelanggaran kompetensi. Menurut Covey dalam bukunya “The Speed of Trust” (2006), meskipun lebih baik jika kepercayaan tidak rusak, kepercayaan tetap dapat berkembang.
Menariknya, tantangan dalam memulihkan kepercayaan ini bisa menjadi peluang untuk meningkatkan hubungan kepercayaan. Jika upaya pemulihan gagal, setidaknya usaha tersebut dapat membantu membangun kepercayaan dalam hubungan lain.
Proses pemulihan kepercayaan melibatkan dua pihak. Pihak yang merusak kepercayaan perlu menunjukkan niat, integritas, kemampuan, dan hasil yang serius untuk memulihkan kepercayaan. Selain itu, pihak ini juga perlu menunjukkan integritas dan hasil nyata dari upaya pemulihan yang dilakukan. Sementara itu, pihak yang kepercayaannya rusak tidak perlu cepat menghakimi dan cepat memaafkan.
Memaafkan adalah kemampuan untuk membersihkan diri dari kemarahan, keinginan untuk menyalahkan atau menuduh, serta dorongan untuk membalas dendam. Meski demikian, memaafkan tidak otomatis mengembalikan kepercayaan.
Baca juga: Tantangan Untuk Komunikasi Yang Efektif
Covey menjelaskan bahwa ada beberapa langkah yang bisa diambil untuk memulihkan kepercayaan, tergantung pada levelnya. Berikut adalah beberapa langkah yang dapat diambil:
- Kepercayaan Masyarakat :
- Transparansi: Informasikan kepada publik tentang apa yang terjadi dengan jujur.
- Akuntabilitas: Tidak yakin bahwa pihak yang bertanggung jawab bertanggung jawab atas tindakan mereka.
- Reformasi: Lakukan perubahan yang diperlukan untuk mencegah kejadian serupa di masa depan.
- Kepercayaan Pelanggan :
- Komunikasi: Memberikan informasi yang jelas dan transparan kepada pelanggan.
- Responsif: Tanggapi keluhan dan masukan pelanggan dengan cepat.
- Konsistensi: Tidak ada perusahaan yang dapat diandalkan dalam jangka panjang.
- Kepercayaan Organisasi :
- Kepemimpinan yang Jujur: Pemimpin harus menjadi teladan dalam integritas dan transparansi.
- Lingkungan Kerja yang Positif: Ciptakan lingkungan yang mendukung kolaborasi dan kepercayaan.
- Penghargaan dan Pengakuan: Hargai kontribusi dan pencapaian karyawan.
- Kepercayaan dalam Hubungan :
- Komunikasi Terbuka: Bicarakan masalah dengan jujur dan terbuka.
- Pemahaman dan Empati: Berusahalah untuk memahami perspektif pihak lain.
- Komitmen: Tidak yakin bahwa Anda berkomitmen untuk memperbaiki hubungan.
- Kepercayaan Diri :
- Refleksi Diri: Renungkan kesalahan dan pelajari dari pengalaman.
- Pengembangan Diri: Meningkatkan kemampuan dan pengetahuan Anda.
- Pencapaian Kecil: Memulai dengan pencapaian kecil untuk membangun kepercayaan diri.
Memulihkan kepercayaan memang lebih sulit dibandingkan membangunnya dari awal, namun bukan hal yang mustahil. Dibutuhkan usaha keras dan komitmen untuk mewujudkannya. Dengan niat baik dan kesungguhan dari kedua belah pihak, kepercayaan yang hilang bisa kembali dan hubungan bisa menjadi lebih kuat dari sebelumnya.