Cara Cerdas Mencegah Pemborosan di Bulan Ramadhan
Menghemat Uang
Tak terasa sudah masuk pekan ke dua umat Muslim menjalankan Ibadah Puasa di Bulan Ramadhan. Tentunyanya banyak perubahan yang dirasakan saat melakukan aktivitas sehari-hari, seperti terlihat dari jam kerja, pola makan, pola jam tidur hingga pola pengeluaran keuangan. Berbagai macam aktivitas untuk mengisi waktu Ramadhan yang telah membudaya seperti sahur on the road, ngabuburit, dan pastinya buka puasa bersama. Dan ada juga hal-hal lainnya yang senantiasa terjadi berulang setiap bulan Ramadhan, yakni harga komoditas yang naik dan pengeluaran yang turut meningkat atau bahkan membengkak.
Saat bulan ramadhan, sebaiknya kita juga berhemat dalam pengeluaran, terlebih pengeluaran untuk makan. Pasalnya, saat bulan ramadhan, pola makan kita hanya dilakukan saat sahur dan berbuka, namun terkadang aneka macam makanan seperti wajib dihidangkan, seperti aneka jajanan untuk takjil. Padahal, aktivitas tersebut masih berlanjut hingga satu bulan berikutnya, sebisa mungkin kita upayakan untuk berhemat. Jangan sampai pengeluaran Ramadhan merusak arus kas keuangan jangka panjang Anda.
Terdapat beberapa cara cerdas untuk mencegah pemborosan yang dapat dilakukan di bulan ramadhan:
- Buat Anggaran Khusus bulan ramadhan
Buatlah anggaran khusus harian selama bulan ramadhan dengan memperkirakan berapa jumlah uang yang akan dikeluarkan untuk membeli hidangan berbuka puasa dan juga sahur. Biasakan untuk mencatat menu sahur dan berbuka, dengan begitu kita menjadi lebih jelas saat berbelanja bahan makanan dan terhindar dari sifat boros. Dianjurkan agar anggaran pengeluaran selama Ramadhan, termasuk anggaran untuk makan sebaiknya dilebihkan sedikit karena harga-harga selama Ramadhan biasanya naik. Setelah itu hal yang harus dilakukan adalah tetap menyisihkan uang untuk menabung dan tentunya tak lupa bersedekah.
- Kontrol perilaku konsumtif
Pada bulan Ramadhan ketika seharusnya kita menahan hawa nafsu seperti nafsu makan dan minum, konsumsi kita terhadap makanan, minuman ataupun barang justru meningkat. Seperti tergiur diskon ataupun menjelang buka puasa melihat makanan-minuman di jalan, kita mudah tergoda untuk membelinya, padahal makanan atau minuman itu, misalnya, belum tentu akan habis kita makan saat berbuka nanti. Keinginan membeli banyak makanan tanpa mampu menghabiskan semuanya adalah bentuk nyata perilaku konsumtif.
Sebaiknya selama bulan Ramadhan kita tidak hanya menahan haus dan lapar, tapi juga menahan perilaku konsumtif kita. Perilaku konsumtif yang harus dihindari lainnya adalah terlalu sering berbuka puasa di luar, cara mensiasatinya dengan membuat jadwal berbuka puasa dengan baik dan usahakan untuk berbuka puasa dan memilih menu makanan di luar sesuai dengan anggaran yang dimiliki.
- Berkreativitas Selama Ramadhan
Menjalankan ibadah puasa saat bulan ramadhan, bukan menjadi alas an untuk bermalas-malasan dan membuat berhenti beraktivitas. Justru kita bisa tetap berkreativitas serta memanfaatkan peluang untuk pemasukan tambahan, karena saat Ramadhan dan Lebaran harga kebutuhan pokok biasanya selalu meningkat sehingga mengakibatkan pengeluaran turut membengkak, ada baiknya kita mulai mencari cara atau siasat untuk menutupi pengeluaran tambahan tersebut dengan pemasukan tambahan lain. Terdapat usaha-usaha musiman yang dapat dijalankan seperti menerima pesanan pembuatan kartu ucapan lebaran, parsel, atau souvenir lebaran, aneka kue kering dan juga berjualan takjil menjelang berbuka.
mencegah pemborosan dengan mengatur keuangan selama bulan Ramadhan adalah hal yang sangat penting dan sangat perlu dilakukan. Menjalankan ibadah puasa ini dengan menjaga diri dari hal-hal yang membatalkan puasa dan tentunya berlajar buat mengendalikan keuangan dari hal-hal yang membuat kita mudah boros. Selalu ingat kebiasaan baik yang sudah kita lakukan selama ini agar keuangan selalu terjaga dan stabil setelah bulan Ramadhan berlalu. Semoga puasa tahun ini penuh hikmah dan bermakna. Amin.
Sumber:
//m.kumparan.com/utomo-priyambodo/tips-mengatur-keuangan-ramadan
//www.cermati.com/artikel/begini-caranya-mengatur-keuangan-selama-bulan-ramadhan