Menguak Tren Keuangan: Analisa Horizontal dan Vertikal Laporan Keuangan
rexy 0 Comments

Menguak Tren Keuangan: Analisa Horizontal dan Vertikal Laporan Keuangan

5/5 - (1 vote)

Dunia bisnis terus berkembang dengan dinamis seiring dengan gejolak geopolitik secara global, isu terkait tren keuangan menjadi salah satu isu yang cukup krusial. Terutama dalam menyiapkan langkah dalam menghadapi berbagai potensi yang akan terjadi.

Maka dari itu, laporan keuangan merupakan instrumen vital yang memberikan wawasan mendalam tentang kesehatan finansial suatu perusahaan di masa depan. Dalam artikel ini akan membahas salah satu tren keuangan saat ini yaitu analisis horizontal dan vertikal menjadi kunci utama dari laporan keuangan.

Mengenal Analisa Horizontal dan Vertikal

Analisis Horizontal

Analisa horizontal adalah metode analisis keuangan yang melibatkan perbandingan data laporan keuangan dari periode yang berbeda untuk mengidentifikasi tren dan perubahan dalam kinerja keuangan.

Analisis horizontal memungkinkan para analis keuangan untuk melacak perubahan dari periode ke periode dalam laporan keuangan suatu perusahaan. Pendekatan ini berguna untuk mengidentifikasi tren dan pola yang muncul dari kinerja keuangan perusahaan seiring waktu.

Tujuan Analisa Horizontal

Analisis Horizontal fokus pada bagaimana angka-angka dalam laporan keuangan berubah dari satu periode ke periode berikutnya. Berikut tujuan dari Analisa Horizontal:

  • Mengidentifikasi tren dan pola perubahan dalam kinerja keuangan dari waktu ke waktu.
  • Membantu dalam mengidentifikasi pertumbuhan atau penurunan dalam elemen-elemen tertentu dari laporan keuangan.
  • Menyediakan dasar untuk perbandingan historis dan penilaian kinerja perusahaan dari periode ke periode.

Dalam analisis horizontal, data yang paling umum digunakan adalah neraca dan laporan laba rugi. Contohnya, jika melihat neraca dari tahun ke tahun, maka akan dapat dilihat apakah perusahaan mengalami pertumbuhan aset yang signifikan atau apakah ada penurunan dalam kewajiban jangka panjang. Dengan demikian, perusahaan dapat memahami arah keuangan perusahaan tersebut.

Baca juga : Membedah Rasio Keuangan: 4 Kategori untuk Analisa Kesehatan Keuangan

Analisis Vertikal

Analisa vertikal adalah metode analisis keuangan yang melibatkan perbandingan item-item dalam satu periode laporan keuangan dengan total yang relevan, seperti total aset atau total pendapatan, untuk memahami struktur keuangan dan komposisi setiap item. Analisis ini menyajikan setiap item sebagai persentase dari total yang relevan.

Analisis horizontal melihat perubahan dari waktu ke waktu, analisis vertikal (atau common-size analysis) memberikan gambaran proporsi dan komposisi relatif dari setiap item dalam laporan keuangan. Pendekatan ini dilakukan dengan membagi setiap item dalam laporan keuangan dengan jumlah yang relevan, seperti total penjualan atau total aset.

Tujuan Analisa Vertikal

Analisis vertikal sangat membantu dalam memahami struktur keuangan perusahaan serta menganalisis efisiensi dalam pengelolaan aset dan kewajiban. Selain itu Analisa Vertikal memberikan banyak manfaat bagi perusahaan, diantaranya:

  • Menilai efisiensi pengelolaan sumber daya dan pengeluaran.
  • Membantu dalam membandingkan struktur keuangan perusahaan dengan perusahaan lain dalam industri yang sama.

Contoh penerapan Analisa Vertikal yaitu, dalam laporan laba rugi vertikal, semua biaya dapat diekspresikan sebagai persentase dari total pendapatan. Hal ini memungkinkan para analis untuk melihat komposisi biaya secara relatif dan mengidentifikasi tren yang tersembunyi.

Baca juga : Mengenal 3 Komponen Utama dalam Analisa Laporan Keuangan (Financial Statement Analysis)

Menerapkan Analisa Horizontal untuk Mengungkap Tren Keuangan

Analisa horizontal adalah alat yang sangat berguna untuk memahami perubahan kinerja keuangan dari waktu ke waktu. Dengan melakukan analisa ini, perusahaan dapat mengidentifikasi tren dan membuat keputusan strategis berdasarkan perubahan tersebut.

  • Menghitung Rasio Pertumbuhan Tahunan (CAGR) untuk Melihat Tren Pendapatan, Laba, dan Aset
    Compound Annual Growth Rate (CAGR) adalah metode yang digunakan untuk mengukur rata-rata pertumbuhan tahunan dari pendapatan, laba, atau aset selama periode tertentu. Metode ini memberikan gambaran tentang bagaimana metrik tertentu telah berkembang secara konsisten setiap tahun.
  • Menganalisis Perubahan Persentase Pos-Pos Laporan Laba Rugi dan Neraca
    Analisa horizontal juga melibatkan perhitungan perubahan persentase dari satu periode ke periode berikutnya untuk berbagai pos dalam laporan laba rugi dan neraca. Proses ini membantu dalam mengidentifikasi pola perubahan yang signifikan. Langkah-langkahnya meliputi, Pilih pos yang relevan dari laporan laba rugi atau neraca (misalnya, pendapatan, beban operasi, aset, kewajiban).
  • Mengidentifikasi tren yang signifikan dan implikasinya terhadap kinerja keuangan
    Setelah menghitung perubahan persentase dan CAGR, langkah berikutnya adalah mengidentifikasi tren yang signifikan dan memahami implikasinya terhadap kinerja keuangan perusahaan.
    1. Tren Pendapatan: Peningkatan atau penurunan pendapatan secara konsisten menunjukkan bagaimana perusahaan tumbuh atau menurun dari waktu ke waktu.
    2. Tren Beban: Analisis perubahan dalam beban operasional dapat mengungkapkan efisiensi operasional perusahaan.
    3. Tren Laba: Peningkatan atau penurunan laba bersih mengindikasikan profitabilitas perusahaan.

Baca juga : Tips Hemat Anggaran Perusahaan Lewat Metode Zero-Based Budgeting

Memanfaatkan Analisa Vertikal untuk Memahami Struktur Keuangan

Analisa vertikal adalah metode penting untuk memahami komposisi dan struktur keuangan perusahaan. Dengan membandingkan setiap item dalam laporan keuangan sebagai persentase dari total yang relevan, analisis ini membantu dalam mengidentifikasi efisiensi dan kesehatan keuangan perusahaan.

Menghitung Rasio Profitabilitas, Solvabilitas, dan Likuiditas

  1. Rasio Profitabilitas
    Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan untukĀ  menghasilkan laba relatif terhadap penjualannya, aset, atau ekuitas. Contoh rasio profitabilitas meliputi Gross Profit Margin, Net Profit Margin dan Return on Assets (ROA).
  2. Rasio Solvabilitas
    Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka panjangnya. Contoh rasio solvabilitas meliputi Debt to Equity Ratio dan Equity Ratio.
  3. Rasio Likuiditas
    Rasio Likuiditas mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Contoh rasio likuiditas meliputi Current Ratio dan Quick Ratio.

Menganalisis Proporsi Pos-Pos Laporan Laba Rugi dan Neraca terhadap Total Aset atau Pendapatan

Analisa vertikal mengubah setiap item laporan keuangan menjadi persentase dari total yang relevan, seperti total pendapatan dalam laporan laba rugi atau total aset dalam neraca. Hal ini membantu dalam memahami struktur biaya dan alokasi aset melalui sejumlah langkah yaitu;

  1. Pilih laporan keuangan yang akan dianalisis (laporan laba rugi atau neraca).
  2. Tentukan total yang relevan (misalnya, total pendapatan atau total aset).
  3. Hitung persentase setiap pos terhadap total tersebut

Baca juga : Memahami Arti Rasio Keuangan: Current Ratio, Debt to Equity, ROE, dan ROA

Menggabungkan Analisa Horizontal dan Vertikal untuk Wawasan yang Lebih Dalam

Mengkombinasikan kedua pendekatan ini, analisis horizontal dan vertikal, akan memberikan pemahaman yang lebih lengkap tentang kesehatan keuangan suatu perusahaan. Dengan melihat perubahan seiring waktu dan proporsi dari setiap komponen, analis dapat mengidentifikasi pola, tren, dan bahkan potensi masalah dalam keuangan perusahaan.

Membandingkan Tren dan Struktur Keuangan dalam Periode Waktu yang Berbeda

Analisa Horizontal memungkinkan perbandingan kinerja keuangan dari periode ke periode. Lalu mengidentifikasi tren dan pola perubahan dalam pendapatan, laba, dan aset. Termasuk juga menyoroti peningkatan atau penurunan dalam elemen-elemen penting dari laporan keuangan.

Sedangkan Analisa Vertikal menyediakan perspektif proporsional dari setiap komponen laporan keuangan pada periode tertentu. Mengukur struktur biaya dan alokasi aset sebagai persentase dari total pendapatan atau aset. Dan mengidentifikasi perubahan dalam struktur biaya dan pendapatan dari tahun ke tahun.

Mengidentifikasi Area Kekuatan dan Kelemahan dalam Kinerja Keuangan

Analisa Horizontal mengidentifikasi tren pertumbuhan atau penurunan dalam berbagai metrik keuangan dengan menyoroti periode di mana perusahaan mengalami performa keuangan yang sangat baik atau buruk.

Analisa Vertikal mengukur efisiensi pengelolaan biaya dan pendapatan dalam satu periode dengan mengidentifikasi area dengan proporsi biaya yang tinggi yang mungkin memerlukan perhatian khusus.

Kombinasi ini memungkinkan identifikasi area di mana perusahaan unggul atau memerlukan perbaikan secara lebih spesifik.

Contohnya, analisis horizontal mengungkapkan bahwa penjualan meningkat setiap tahun, tetapi analisa vertikal menunjukkan bahwa persentase biaya pemasaran juga meningkat secara signifikan. Hal ini dapat menunjukkan bahwa peningkatan penjualan memerlukan investasi besar dalam pemasaran, yang mungkin tidak berkelanjutan dalam jangka panjang.

Membentuk Kesimpulan dan Rekomendasi Berdasarkan Hasil Analisis

Analisa Horizontal memberikan dasar untuk membuat keputusan strategis berdasarkan tren jangka panjang. Kemudian mengidentifikasi kebutuhan akan penyesuaian strategi berdasarkan kinerja historis.

Sedangkan Analisa Vertikal menyediakan wawasan tentang struktur biaya dan alokasi aset dalam satu periode yang sangat membantu dalam menentukan efisiensi operasional dan alokasi sumber daya.

Baca juga : Analisis Laporan Arus Kas untuk Evaluasi Kesehatan Keuangan

Tips dan Trik untuk Melakukan Analisa yang Efektif

Melakukan analisis keuangan yang efektif membutuhkan perencanaan dan pemahaman yang baik tentang metode serta faktor-faktor yang dapat memengaruhi hasil analisis. Berikut beberapa tips dan trik untuk melakukan analisis keuangan yang efektif:

  • Memilih Periode Waktu yang Tepat untuk Analisis
    Pilih periode waktu yang sesuai dengan tujuan analisis. Misalnya, jika perusahaan ingin mengidentifikasi tren jangka panjang, pilih periode yang mencakup beberapa tahun. Periode waktu yang dipilih harus memperhitungkan siklus bisnis perusahaan atau industri. Misalnya, jika bisnis cenderung mengalami musiman, pastikan untuk memilih periode yang mewakili siklus tersebut.
  • Memperhatikan Faktor-faktor Eksternal yang Dapat Memengaruhi Tren Keuangan
    Perubahan dalam kondisi ekonomi makro seperti suku bunga, inflasi, atau kebijakan pemerintah dapat memengaruhi kinerja keuangan perusahaan. Serta pengaruh trend atau perubahan dalam industri. Misalnya, munculnya teknologi baru atau perubahan preferensi konsumen.
  • Menggunakan Alat dan Software Analisis Keuangan yang Tersedia
    Gunakan alat dan software analisis keuangan yang sesuai dengan kebutuhan organisasi. Misalnya, spreadsheet seperti Excel dapat digunakan untuk analisis data yang sederhana, sementara perangkat lunak keuangan khusus seperti Tableau atau Power BI cocok untuk analisis data yang kompleks dan visualisasi.
  • Memperhatikan Keterbatasan dan Asumsi dalam Interpretasi Data
    Pahami bahwa data keuangan memiliki keterbatasan tertentu, seperti keterlambatan dalam pelaporan atau pengaruh musiman yang dapat mempengaruhi interpretasi hasil analisis.

Kesimpulan

Dengan menggunakan analisis horizontal dan vertikal laporan keuangan secara bersama-sama, para analis dapat menggali informasi yang sangat berharga untuk mengambil keputusan bisnis yang tepat. Kedua metode ini membantu mengubah angka-angka dalam laporan keuangan menjadi wawasan yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi peluang dan tantangan, serta mengelola risiko secara efektif. Oleh karena itu, pemahaman yang kuat tentang kedua analisis ini sangatlah penting bagi siapa pun yang terlibat dalam evaluasi kesehatan finansial perusahaan.

Raih Keberhasilan Finansial! Mulailah dengan konsultasi mendalam tentang Analisa Laporan Keuangan. Hubungi kami hari ini untuk informasi lebih lanjut!

Leave a Comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.