Financial Technology (Fintech) dan Masa Depan Keuangan
rexy 0 Comments

Financial Technology (Fintech) dan Masa Depan Keuangan

5/5 - (1 vote)

Perkembangan pesat dalam teknologi telah mengubah cara kita berinteraksi dengan uang. Fintech (financial technology) atau teknologi keuangan adalah fenomena terbaru yang telah mengguncang dunia keuangan secara global. Fasilitas ini menawarkan berbagai kemudahan akses bagi masyarakat.

Lantas bagaimana masa depan industri fintech? Artikel ini akan menjelaskan bagaimana fintech telah memengaruhi keuangan pribadi dan bagaimana masa depan industri keuangan ini. 

Pengertian Fintech

Fintech adalah singkatan dari “financial technology,” yang merujuk pada penggunaan teknologi untuk menyediakan layanan keuangan yang lebih efisien, mudah diakses, dan inovatif. financial technology (Fintech) adalah inovasi teknologi yang dikembangkan dalam bidang finansial sehingga transaksi keuangan bisa dilakukan dengan praktis, mudah, dan efektif.

Fintech telah mengalami perkembangan yang pesat di seluruh dunia, dimulai pada tahun 1960-an ketika revolusi komputer membuka peluang berbagai sektor termasuk sektor keuangan. Pada tahun 1980-an, bank-bank mulai memanfaatkan komputer untuk pencatatan data.

Perkembangan fintech yang drastis terjadi pada tahun 1990-an ketika internet mulai mengubah segalanya dan sektor keuangan tidak terkecuali. Jual beli saham dapat dilakukan secara online, beberapa bank mulai menyediakan online banking, dan e-commerce merubah pasar tradisional.

Pada tahun 2005, fintech P2P lending pertama di Inggris, Zopa, diluncurkan. Sejak saat itu, fintech terus berkembang dan merubah sektor keuangan secara digital.

Sementara di Indonesia, fintech mulai berkembang sejak tahun 2006. Kemudian Asosiasi Fintech Indonesia (AFI) dibentuk pada tahun 2015. Sejak saat itu fintech di Indonesia mengalami pertumbuhan yang sangat pesat. Saat ini, ada sekitar 147 perusahaan fintech yang terdaftar secara resmi di Indonesia dan jumlah tersebut terus bertumbuh.

Baca juga : Dukungan POJK 77/2016 terhadap Teknologi Finansial

Peran Fintech dalam Masa Depan Keuangan

Fintech (financial technology) memainkan peran krusial dalam mengubah dunia keuangan masa depan. Dalam era digital ini, perannya tidak hanya terbatas pada kemudahan dan efisiensi, tetapi juga pada inklusivitas dan inovasi. Fintech telah mengubah cara kita melakukan pembayaran. 

Aplikasi pembayaran digital seperti PayPal, Venmo, dan aplikasi perbankan digital memungkinkan pembayaran yang lebih cepat dan lebih mudah, bahkan melalui perangkat seluler. Ini mengurangi ketergantungan pada uang tunai dan cek, serta mempercepat proses transaksi.

Fintech juga memiliki potensi dalam meningkatkan akses keuangan. Melalui layanan perbankan digital dan pinjaman online, individu yang sebelumnya tidak memiliki akses ke perbankan tradisional kini dapat dengan mudah mengakses rekening bank dan sumber dana tambahan.

Fintech juga lebih ekonomis daripada perbankan tradisional, karena membantu individu menghemat uang dalam biaya transaksi dan penyimpanan. Fintech tak hanya tren sementara, tetapi juga menjadi fondasi dari masa depan keuangan yang lebih inklusif, efisien, dan inovatif. Masyarakat perlu memahami peran fintech ini dan memanfaatkannya secara bijak untuk mengelola keuangan pribadi dengan lebih baik.

Baca juga : Menang Banyak, Ini Manfaat Pelatihan Finance for Non-Financial Manager

Jenis-jenis Fintech

Berbagai jenis fintech (financial technology) mencakup beragam layanan dan solusi keuangan yang menggunakan teknologi untuk meningkatkan efisiensi dan aksesibilitas. Berikut contohnya:

  1. Peer-to-peer (P2P) Lending Service

    Menyediakan peminjaman dana untuk modal usaha atau pemenuhan kebutuhan. FinTech ini sering digunakan untuk membantu para pelaku usaha untuk memperoleh modal dengan cepat. Contohnya Amartha, Investree, dan KoinWorks.

  1. Crowdfunding

    FinTech ini mempertemukan pihak yang memerlukan dana dan pihak donatur dengan jaminan transaksi secara aman dan mudah. Crowdfunding tidak hanya dimanfaatkan untuk pengumpulan donasi/sumbangan saja, tetapi juga bisa dalam menemukan investor dan pelaku bisnis. Contohnya Amartha, LandX, dan KitaBisa.com

  1. E-Wallet

    FinTech ini paling banyak dijumpai saat ini, yaitu dompet digital yang berperan menyediakan tempat penyimpanan uang secara elektronik bagi penggunanya. Tujuannya mempermudah pengguna melakukan pencairan dana untuk transaksi di marketplace, merchant app, dan semacamnya. Contohnya seperti Dana, OVO, dll.

  1. Payment Gateway

    Payment gateway merupakan sistem FinTech yang melakukan otorisasi pembayaran melalui transaksi online. Contoh  yang sering ditemui adalah paypal, kawan.

  1. Investasi

    Banyak instrumen investasi bermigrasi melalui aplikasi online sehingga investor dengan mudah menanamkan modalnya, karena adanya perubahan zaman yang sangat pesat di bidang teknologi. Contohnya adalah Bibit, Ajaib, dll.

  1. Bank Digital

    Jenis fintech ini yaitu bank yang 100% transaksinya dilakukan secara digital, mulai dari pendaftaran rekening sampai manajemen asetnya. Namun, Bank digital ini berbeda dengan mobile banking, karena dalam transaksinya m-banking masih berkaitan dengan bank offline sedangkan bank digital 100% transaksinya elektronik. Contohnya adalah Allo bank.

Tantangan dan Risiko

Penggunaan fintech (financial technology) membawa banyak manfaat, tetapi juga memiliki tantangan dan risiko yang perlu dipahami dan diatasi. Berikut beberapa tantangan dan risiko utama beserta langkah untuk mengatasi:

  1. Keamanan Data

    Risiko peretasan dan pelanggaran data adalah salah satu tantangan utama. Mengatasi ini, pengguna harus menggunakan kata sandi yang kuat dan mengaktifkan otentikasi dua faktor (2FA) di akun mereka. Perusahaan fintech juga harus menginvestasikan sumber daya dalam pengamanan siber dan pemantauan aktivitas mencurigakan.

  1. Kejahatan Siber

    Kejahatan siber, seperti phishing dan serangan malware, dapat merusak pengguna fintech dan perusahaan fintech itu sendiri. Pengguna harus waspada terhadap email atau pesan yang mencurigakan, dan tidak boleh mengklik tautan atau membuka lampiran yang tidak dikenal. Perusahaan fintech harus memperbarui dan mengamankan sistem mereka secara berkala.

  1. Privasi Pengguna

    Fintech mengumpulkan data pengguna untuk menyediakan layanan yang lebih baik. Perusahaan fintech harus transparan tentang kebijakan privasi mereka dan memberikan pengguna kontrol atas data pribadi mereka. Pengguna juga harus membaca dengan cermat syarat dan ketentuan sebelum menggunakan layanan fintech.

  1. Volatilitas Mata Uang Kripto

    Mata uang kripto seperti Bitcoin memiliki nilai yang sangat fluktuatif. Pengguna harus melakukan riset yang matang sebelum berinvestasi dalam mata uang kripto dan hanya menginvestasikan apa yang mereka siapkan untuk kehilangan. Diversifikasi portofolio juga dapat membantu mengurangi risiko.

  1. Regulasi dan Kepatuhan

    Industri fintech sering kali beroperasi dalam lingkungan regulasi yang kompleks. Perubahan dalam peraturan dapat memengaruhi layanan dan operasi perusahaan fintech. Perusahaan fintech harus memahami dan mematuhi regulasi yang berlaku, serta berkomunikasi dengan badan pengawas dan otoritas keuangan yang relevan.

Baca juga : Audit Laporan Keuangan: Pengertian, Manfaat, Tahapan, dan Contohnya

Regulasi dan Keamanan

Regulasi memainkan peran penting dalam mengawasi industri fintech untuk melindungi kepentingan konsumen, menjaga stabilitas keuangan, dan mempromosikan integritas pasar. Dan Regulasi menetapkan standar yang harus dipatuhi oleh perusahaan fintech untuk melindungi data pribadi dan keuangan pengguna. Ini termasuk ketentuan privasi, perlindungan dari penipuan, dan perlindungan terhadap praktik bisnis yang merugikan konsumen.

Selain itu, regulasi juga memiliki peran dalam mencegah risiko sistemik yang dapat timbul dari pertumbuhan fintech yang tidak terkendali. Badan pengawas keuangan dapat memantau perkembangan dan risiko fintech untuk memastikan stabilitas sistem keuangan. Perusahaan fintech harus mematuhi hukum dan peraturan yang berlaku dalam yurisdiksi mereka. Ini mencakup perizinan, pelaporan, dan kepatuhan terhadap pajak.

Selain upaya regulasi, pengguna fintech juga harus mengambil tindakan pribadi untuk melindungi diri mereka sendiri. Sejumlah langkah keamanan yang harus diambil oleh pengguna fintech seperti menggunakan kata sandi yang kuat dan unik untuk setiap akun fintech. Hindari kata sandi yang mudah ditebak, seperti tanggal lahir atau nama keluarga.

Kemudian aktifkan opsi otentikasi dua faktor (2FA) jika tersedia. Ini memberikan lapisan keamanan tambahan dengan memerlukan verifikasi tambahan saat login. Pengguna juga harus pastikan perangkat dan aplikasi fintech selalu diperbarui dengan versi terbaru. Ini dapat membantu mengatasi kerentanannya terhadap kerentanan keamanan.

Pengguna juga harus waspada terhadap email atau pesan yang mencurigakan yang mencoba menipu Anda untuk mengklik tautan berbahaya atau membuka lampiran. Jangan pernah memasukkan informasi pribadi atau keuangan melalui tautan atau email yang tidak Anda percayai.

Menggabungkan pemahaman tentang risiko fintech dengan langkah-langkah keamanan pribadi adalah kunci untuk menjaga keuangan tetap aman saat menggunakan layanan fintech.

Baca juga : Financial Modeling (Pemodelan Keuangan): Pengertian, Manfaat, Jenis, Contoh dan Cara Mempelajarinya

Kasus Sukses dan Inovasi

Saat ini, perusahaan FinTech Indonesia mengalami pertumbuhan  yang sangat pesat. Kredivo merupakan salah satu contoh fintech di Indonesia dengan konsep pinjaman tanpa kartu kredit dengan proses pendaftaran serta pencairan dana yang cepat.

Startup pinjaman online ini menawarkan kemudahan berbelanja tanpa kartu kredit di beberapa situs e-commerce dan gerai populer seperti gerai gadget dan elektronik, fashion, perlengkapan rumah hingga yang menawarkan jasa. Kredivo menawarkan kemudahan dalam pinjaman tunai dengan bunga terendah dibandingkan perusahaan sejenis.

Pada tanggal 25 Juli 2018, Kredivo mengumumkan bahwa mereka telah mendapat pendanaan Seri B dengan nilai US$30 juta (sekitar Rp435 miliar). Investor startup yang turut berpartisipasi dalam pendanaan ini antara lain Alpha JWC Ventures, Jungle Ventures, Openspace Ventures, GMO Venture Partners, dan 500 Startups.

Kredivo merupakan contoh perusahaan yang sukses dalam mengeksplorasi inovasi terbaru di industri fintech. Inovasi-inovasi ini tentunya akan membentuk masa depan keuangan dengan cara yang signifikan.

Kesimpulan

Itulah penjelasan tentang bagaimana Fintech telah mengubah cara kita berhubungan dengan uang, dan pengaruhnya akan terus berkembang di masa depan. Lewat uraian di atas, dapat dipahami bagaimana pentingnya peran fintech dalam mengelola keuangan pribadi. Dengan pengetahuan yang tepat, kita dapat memanfaatkan fintech dengan bijak untuk meraih masa depan keuangan yang lebih cerah.

Jadilah ahli dalam menerapkan IFRS 9 dengan mengikuti Pelatihan IFRS 9 kami. Dapatkan pengetahuan mendalam dan keunggulan kompetitif untuk mengelola keuangan perusahaan Anda dengan lebih efisien. Segera daftar dan tingkatkan keterampilan Anda hari ini!

Leave a Comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.