Asset Liability Management
rexy 0 Comments

Memahami Peran Penting Asset Liability Management (ALMA)

Rate this post

Asset dan liability (kewajiban) merupakan dua kata yang tidak asing bagi Anda yang melihat laporan  keuangan. Keduanya bisa menggambarkan kondisi keuangan dari suatu perusahaan atau organisasi. Laporan keuangan tersebut biasanya berguna untuk mengukur kinerja suatu perusahaan.

Oleh karena itu, liability dan aset merupakan hal penting bagi perusahaan. Organisasi atau perusahaan harus mampu mengelola aset dan kewajibannya dengan optimal lewat strategi yang tepat untuk mencapai kinerja bisnis berdasarkan skala dan kompleksitasnya.

Apa Itu Aset?

Aset merupakan sesuatu yang memiliki nilai bagi organisasi.Ada yang memiliki wujud dan ada juga yang tidak berwujud. Aset bisa dikelola dan memiliki nilai baik potensial maupun aktual untuk kemajuan organisasi.

Istilah aset sendiri bisa dipahami sebagai sumberdaya (resources) atau juga modal (capital) yang dimiliki oleh suatu perusahaan.

Macam-macam Aset

Terdapat jenis-jenis aset, yaitu sebagaimana berikut:

1. Aset Fisik

Merupakan aset yang bisa dilihat atau dikenali oleh panca indera manusia. Aset fisik diantaranya properti, gedung, kendaraan operasional, dan alat tulis kantor (ATK).

2. Aset Finansial 

Aset finansial atau keuangan yaitu aset yang memiliki nilai sebagai instrumen keuangan. Umumnya berhubungan dengan sektor keuangan, perbankan atau modal pasar. Aset ini bisa digunakan perusahaan dalam melaksanakan operasionalnya.

Aset ini bahkan bisa diperjualbelikan dengan pihak lain dan memiliki nilai kontrak. Contoh aset finansial yaitu simpanan dana tunai (deposito), kepemilikan saham, reksadana, atau obligasi (surat utang).

3. Aset SDM

Aset manusia (skilled labor asset) merupakan aset terpenting yang dimiliki perusahaan. Hal itu penting mengingat manusia merupakan penggerak dari organisasi. Contoh aset ini yaitu karyawan dan tenaga ahli yang teruji sesuai bidangnya, manajemen atau direktur sebagai pengelola organisasi dan pengambil keputusan.

4. Aset Data, Informasi, dan Pengetahuan

Aset data penting karena memuat informasi dan pengetahuan yang penting bagi perusahaan atau managed knowledge asset. Dan aset ini memiliki nilai untuk pemulihan perusahaan, di mana informasi dapat berupa data elektronik, maupun fisik. Pengetahuan dinilai penting karena informasi bisa digunakan untuk membantu keunggulan perusahaan di tengah persaingan bisnis atau reputasi. 

Contoh aset data yaitu pengetahuan yang terdokumentasi, terakumulasi dan terkelola dengan baik. Data yang terdokumentasi dalam komputer bisa menjadi rujukan untuk membuat organisasi yang dijalankannya menjadi lebih baik sepanjang waktu.

5. Aset Tak Berwujud

Aset tak berwujud atau intangible asset tidak bisa dilihat dengan mudah oleh kebanyakan orang, namun aset ini secara nyata berguna menambah nilai pada perusahaan. Contoh aset ini yaitu budaya organisasi, hak cipta, hak paten, dan merek dagang.

Aset tak berwujud yang langsung tampak kegunaannya yaitu paten atau hak cipta, dan merek dagang. Sementata budaya organisasi merupakan jenis aset tak berwujud yang membutuhkan analisis untuk memahaminya. Perusahaan yang mampu mengelola aset tak berwujud dengan baik akan memiliki nilai intangible asset yang tinggi.

Apa Itu Liability? 

Liability berarti kewajiban. Kewajiban merupakan sesuatu yang harus dilaksanakan. Sementara pada laporan keuangan Anda dapat menjumpai kewajiban ( liabilitas ). Biasanya liability terdiri dari utang jangka pendek, utang jangka panjang, pinjaman, dan provisi.

Jenis-Jenis Liability

Terdapat beberapa jenis liabilitas, yaitu sebagai berikut:

1. Liabilitas Jangka Pendek 

Liabilitas jangka pendek atau kewajiban lancar adalah kewajiban yang harus dilunasi dalam jangka pendek atau maksimal satu tahun, dengan menggunakan sumber sumber aktiva lancar atau dengan menimbulkan utang jangka pendek baru. 

Contohnya utang pembayaran seperti hutang dagang, gaji, pajak, pelindung, bagian dari utang jangka panjang yang jatuh tempo dalam waktu berjalan, obligasi jangka pendek seperti pembelian peralatan, dan lainnya.

2. Liabilitas Jangka Panjang

Liabilitas jangka panjang atau kewajiban tidak lancar merupakan kewajiban yang pelunasannya akan dilakukan dengan sumber aktiva yang lain. Jangka waktu pelunasan pinjaman tertentu biasanya dalam jangka waktu lebih dari 1 tahun.  Misalnya utang jangka panjang, jaminan pensiun, dan lain-lain.

3. Liabilitas Kontinjensi

Liabilitas kontinjensi atau kewajiban kontinjensi merupakan kewajiban yang tergantung dengan terjadi atau tidak terjadi satu atau lebih kewajiban masa depan untuk meneguhkan jumlah hutang, pihak yang menanggung, tanggal pembayaran, atau keberadaannya. Kewajiban liabilitas ini tak dicatat dalam pembukuan, namun ada dalam neraca. Contoh liabilitas kontinjensi yaitu garansi atas produk.

Apa Itu Manajemen Aset Liabilitas (ALMA)?

Asset Liability Management atau ALMA dapat didefinisikan sebagai proses siklus PDCA ( Plan, DO, Check, and Action ) terhadap pengumpulan, proses analisis, laporan, dan penetapan strategi pengelolaan aset dan kewajiban yang bertujuan untuk mengeliminasi semua risiko supaya berhasil mencapai tujuan.

ALMA berfokus membangun koordinasi seluruh portofolio aset dan kewajiban yang bertujuan memaksimalkan keuntungan. Perolehan keuntungan nantinya akan disalurkan lewat dividen kepada para pemegang saham. Sementara dalam jangka panjang dapat mempertahankan likuiditas kebutuhan dan prinsip kehati-hatian.

Pelatihan Asset Liability Management Terbaru

Baca juga :

Fungsi ALMA

ALMA berfungsi untuk mengelola risiko-risiko yang berpeluang terjadi di perusahaan, yaitu:

1. Pengelolaan Risiko Likuiditas

Pengelolaan risiko likuiditas seperti cashflow berguna untuk mengoptimalkan pendapatan. Kemudian mencegah Kekurangan ketersediaan dana agar bisa melaksanakan semua kewajiban finansial dengan tepat waktu.

Termasuk memastikan tingkat likuiditas yang memadai dan optimal. Contoh dengan meminimumkan dana menganggur namun tetap memperhitungkan kecukupan likuiditas sesuai jatuh tempo.

2. Pengelolaan Tingkat Suku Bunga

Pengelolaan risiko suku bunga atau risiko interest rate pada perbankan bertujuan antara lain yaitu meningkatkan pendapatan bersih dari bunga (Net Interest Income) dan nilai keekonomian dari kepemilikan.

Pergerakan suku bunga dan dampaknya pada arus kas di masa mendatang merupakan potensi yang bisa merugikan. Hal ini terjadi akibat ketidakcocokan (mismatch) antara tingkat suku bunga pinjaman dan simpanan.

3. Risiko Pasar Modal

Yaitu risiko akibat pergerakan ekuitas dan / atau kredit pada neraca, yang dimitigasi oleh options, futures, atau instrument derivatif lainnya.

4. Risiko Valuta Asing

Valuta asing dikelola supaya perusahaan bisa mengoptimalkan pendapatan dan mengurangi risiko kerugian akibat pergerakan kurs valuta asing. Diantara tujuan pengelolaan valuta asing yaitu meminimalkan risk foreign exchange position dan memaksimalkan keuntungan dari perdagangan valuta asing dan Net Interest Income.

5. Manajemen Modal dan Pendanaan

Semua sistem akan memastikan ketersediaan modal yang memadai secara berkelanjutan. Proses ini berjalan dinamis dan berkelanjutan dengan mengingat kebutuhan modal jangka pendek dan jangka panjang. Kemudian dikoordinasikan dengan strategi keseluruhan dan siklus perencanaan perusahaan.

6. Risiko Kredit

Sistem ini akan mengelola dampak dari seluruh portofolio kredit pada neraca, termasuk uang tunai, investasi, dan pinjaman. Pada portofolio pinjaman risiko kredit ditangani oleh fungsi manajemen risiko terpisah dan mewakili salah satu kontributor data utama untuk tim Asset Liability Management (ALMA).

Ruang Lingkup Fungsi ALMA

Fungsi ALMA memiliki sejumlah ruang lingkup yaitu:

1. Kehati-hatian

Sistem memiliki komponen yang memuat kehati-hatian (prudential). Semua risiko yang mungkin terjadi disiapkan pengelolaannya, termasuk seluruh aturan yang mengaturnya.

2. Melakukan Optimalisasi

Melakukan optimalisasi pengelolaan biaya pendanaan, dan menghasilkan posisi neraca.

3. Penentuan Batas Kepatuhan

Penentuan batas kepatuhan merupakan penerapan serta pemantauan aturan internal dan peraturan lainnya.

4. Rujukan Intervensi

Bisa menjadi rujukan intervensi dalam memahami masalah-masalah kegiatan bisnis saat ini.

5. Akomodasi dan Konsultansi 

Akomodasi dan konsultasi untuk rencana pengembangan organik dan akuisisi eksternal. Khususnya untuk menganalisis dan memvalidasi opsi syarat pendanaan, kondisi proyek, dan risiko terkait. Contohnya pendanaan pada mata uang tertentu.

Baca juga:

Penutup

Berdasarkan penjelasan di atas, Anda bisa mengetahui betapa pentingnya Asset Liability Management (ALMA). Sistem ini sangat dibutuhkan oleh organisasi yang ingin maju dan mencapai keuntungan maksimal. 

Asset Liability Management (ALMA) juga akan meningkatkan reputasi perusahaan di mata publik akibat memiliki laporan keuangan yang sehat. Oleh karena itu, bagi Anda yang ingin perusahaan maju tentu perlu memahami dan menerapkan ini. Klik link berikut ini untuk mengetahui bagaimana caranya


Pelatihan Asset Liability Management Terbaru

 

Leave a Comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.