Tren Digitalisasi Laporan Keuangan dengan Teknologi Blockchain
Dalam era modern, digitalisasi laporan keuangan menjadi krusial untuk meningkatkan efisiensi dan akurasi informasi keuangan perusahaan. Proses manual yang lambat dan rentan terhadap kesalahan dapat diatasi dengan mengotomatiskan penyusunan laporan keuangan. Digitalisasi memungkinkan aksesibilitas dan transparansi data keuangan dari berbagai lokasi, meningkatkan kecepatan penyampaian informasi, dan mengurangi risiko kesalahan manusia.
Di tengah transformasi ini, blockchain muncul sebagai teknologi yang menjanjikan untuk mendukung digitalisasi laporan keuangan. Dengan keamanan, integritas data, transparansi, dan kemampuan otomatisasi melalui smart contracts, blockchain dapat meningkatkan efisiensi, keandalan, dan keamanan laporan keuangan, membawa dampak positif terhadap proses bisnis dan kepercayaan pemangku kepentingan.
Lantas bagaimana teknologi blockchain bisa berperan dalam digitalisasi laporan keuangan? Simak penjelasan berikut ini:
Manfaat Blockchain untuk Digitalisasi Laporan Keuangan
Blockchain menawarkan sejumlah manfaat yang signifikan untuk mendigitalkan proses penyusunan, penyajian, dan manajemen laporan keuangan. Berikut sejumlah manfaat kunci yang membuat teknologi ini menjadi pilihan menarik:
- Meningkatkan Transparansi dan Akuntabilitas
Blockchain memberikan tingkat transparansi yang tinggi karena setiap transaksi atau perubahan data dicatat secara permanen dalam blok yang dapat diakses oleh semua pihak yang berkepentingan. Hal ini meningkatkan akuntabilitas perusahaan dan memastikan bahwa informasi keuangan dapat diverifikasi dengan mudah.
- Mengurangi Risiko Kecurangan
Dengan karakteristik keamanan yang kuat, blockchain mengurangi risiko kecurangan dalam laporan keuangan. Kriptografi yang digunakan dalam teknologi ini membuat sulit bagi pihak yang tidak sah untuk mengubah data atau melakukan manipulasi, meningkatkan integritas informasi keuangan.
- Mempercepat Proses Pelaporan dan Audit
Blockchain memungkinkan transaksi keuangan untuk dicatat secara real-time dan diakses dengan cepat oleh semua pihak yang berkepentingan. Proses ini menggantikan langkah-langkah manual yang lambat dan mempercepat penyusunan laporan keuangan. Selain itu, audit menjadi lebih efisien karena data dapat diaudit secara langsung dari blockchain tanpa perlu menggali melalui sumber data terpisah.
- Menghemat Biaya Operasional
Implementasi teknologi blockchain dapat menghemat biaya operasional perusahaan. Proses otomatisasi, desentralisasi, dan keamanan yang diberikan oleh blockchain mengurangi kebutuhan akan intervensi manusia, menghemat waktu dan sumber daya. Selain itu, pengurangan risiko kecurangan dapat menghindarkan perusahaan dari kerugian finansial yang dapat timbul akibat tindakan tidak sah.
Baca juga : Financial Technology (Fintech) dan Masa Depan Keuangan
Penggunaan Blockchain untuk Laporan Keuangan
Tren penggunaan blockchain untuk laporan keuangan semakin berkembang pesat, terlihat dari banyaknya perusahaan multinasional yang secara aktif menerapkannya. Mereka mengadopsi teknologi ini untuk meningkatkan keamanan, transparansi, dan integritas laporan keuangan mereka.
Sebagai contoh, Pemerintah Belgia telah meluncurkan platform pelaporan berbasis blockchain sebagai langkah maju dalam mewujudkan proses pelaporan yang lebih efisien dan dapat dipercaya. Langkah ini menunjukkan bagaimana pemerintahan pun mulai mengakui potensi besar teknologi ini dalam mengoptimalkan manajemen keuangan.
Dilansir dari Pintu, Pemerintah Belgia berencana mempercepat pengembangan infrastruktur blockchain Eropa selama masa jabatannya sebagai presiden Dewan Uni Eropa pada awal 2024. Belgia berencana untuk memperbarui Proyek Infrastruktur Layanan Blockchain Eropa (EBSI) yang didirikan oleh Komisi Eropa pada tahun 2018. Proyek ini akan diberi nama baru, Europeum, dan akan digunakan untuk tugas administrasi publik, seperti verifikasi surat izin mengemudi dan dokumen lainnya di seluruh Uni Eropa.
Sementara di Indonesia, beberapa startup fintech juga telah mulai memanfaatkan blockchain dalam menyusun dan menyajikan laporan keuangan, membawa dampak positif dalam meningkatkan akurasi dan kredibilitas informasi finansial. Seiring dengan perkembangan ini, nampaknya penggunaan blockchain tidak hanya menjadi tren, tetapi juga menjadi suatu keharusan bagi entitas bisnis yang ingin memanfaatkan keunggulan teknologi untuk menjaga daya saing dan kepercayaan pemangku kepentingan.
Cara Kerja Blockchain untuk Digitalisasi Laporan Keuangan
Blockchain, sebagai teknologi dasar di balik digitalisasi laporan keuangan, bekerja dengan cara-cara berikut:
- Mencatat Transaksi ke dalam Distributed Ledger
Ketika sebuah transaksi keuangan terjadi, informasi terkait transaksi tersebut dicatat dalam blok data. Setiap blok ini dihubungkan dengan blok sebelumnya, membentuk serangkaian blok yang disebut blockchain. Yang membuatnya unik adalah bahwa distribusi data ini tidak terpusat pada satu entitas, tetapi disalin dan didistribusikan di seluruh jaringan peer-to-peer (P2P) komputer yang terhubung.
- Memverifikasi Transaksi Secara Kriptografi
Sebelum transaksi ditambahkan ke dalam blok, mereka harus diverifikasi oleh jaringan. Proses verifikasi ini dilakukan dengan menggunakan teknik kriptografi. Setiap transaksi memiliki tanda tangan digital yang unik, dan proses matematika yang rumit digunakan untuk memastikan keaslian transaksi tersebut. Ini memberikan tingkat keamanan dan keandalan yang tinggi pada data yang masuk ke dalam blockchain.
- Membangun Rantai Data yang Tidak Dapat Diubah
Setelah sebuah blok ditambahkan ke dalam blockchain, tidak mungkin untuk mengubahnya tanpa mengubah seluruh rantai blok yang ada sebelumnya. Kriptografi yang kuat dan konsep rantai blok ini memberikan keamanan yang tinggi terhadap manipulasi data. Ini berarti setiap entitas yang terlibat dalam jaringan memiliki salinan yang identik dari seluruh sejarah transaksi.
- Meningkatkan Auditabilitas Proses Bisnis
Dengan menyimpan data secara terdesentralisasi dan transparan, blockchain meningkatkan auditabilitas proses bisnis. Setiap pihak yang terkait dapat mengakses dan memverifikasi setiap transaksi yang terjadi. Ini membantu penyusunan laporan keuangan yang lebih dapat dipercaya dan memberikan pemangku kepentingan, termasuk auditor, visibilitas yang lebih baik terhadap aktivitas keuangan perusahaan.
Baca juga : Audit Laporan Keuangan: Pengertian, Manfaat, Tahapan, dan Contohnya
Tantangan Penerapan Blockchain untuk Laporan Keuangan
Penerapan teknologi blockchain untuk laporan keuangan, meskipun menjanjikan, juga dihadapkan pada sejumlah tantangan yang perlu diatasi:
- Adaptasi yang Lambat di Banyak Perusahaan
Salah satu tantangan utama adalah resistensi dan adaptasi yang lambat di banyak perusahaan. Implementasi teknologi baru memerlukan perubahan dalam budaya organisasi, sistem, dan proses kerja. Beberapa perusahaan mungkin enggan mengubah infrastruktur yang sudah ada atau kurangnya kepercayaan terhadap teknologi baru.
- Kurangnya Pemahaman akan Manfaat Jangka Panjang
Sebagian organisasi mungkin belum sepenuhnya memahami manfaat jangka panjang yang dapat diberikan oleh blockchain dalam konteks laporan keuangan. Pemahaman yang kurang dapat menghambat investasi dan inisiatif penerapan teknologi ini.
- Risiko Kebocoran Data pada Public Blockchain
Blockchain publik, meskipun menawarkan transparansi dan desentralisasi, juga membawa risiko kebocoran data. Informasi yang diunggah ke dalam blockchain publik dapat diakses oleh siapa saja, dan beberapa perusahaan mungkin ragu untuk menggunakan platform ini karena sensitivitas data keuangan mereka.
- Masalah Skalabilitas pada Blockchain Publik
Blockchain publik memiliki tantangan skalabilitas, yaitu kemampuan untuk menangani volume transaksi yang tinggi. Saat ini, beberapa blockchain publik masih mengalami batasan dalam hal jumlah transaksi per detik yang dapat mereka proses. Hal ini menjadi masalah khususnya dalam konteks laporan keuangan yang membutuhkan pemrosesan data dengan cepat dan efisien.
Kesimpulan
Dengan potensinya untuk meningkatkan keamanan, transparansi, dan efisiensi proses, blockchain memainkan peran yang krusial dalam digitalisasi laporan keuangan. Meskipun begitu, tantangan seperti adaptasi yang lambat dan kurangnya pemahaman akan manfaat jangka panjang masih menjadi kendala yang perlu diatasi. Peningkatan pemahaman akan manfaat blockchain dan upaya mitigasi risiko adalah kunci untuk memastikan adopsi teknologi ini berjalan lancar dan efektif.
Selain itu, regulasi yang diterapkan oleh pemerintah dapat memainkan peran penting dalam mendorong adopsi blockchain yang lebih luas, memberikan panduan dan kepastian hukum yang diperlukan bagi perusahaan dan pemangku kepentingan lainnya. Dengan kolaborasi antara sektor swasta, pemerintah, dan pelaku industri, potensi blockchain untuk merevolusi laporan keuangan dapat diwujudkan dengan lebih efektif, memberikan dampak positif pada transparansi dan keamanan informasi keuangan.
Jelajahi peluang baru untuk keunggulan bisnis! Untuk lebih lanjut, konsultasikan langkah-langkah Digitalisasi Laporan Keuangan Anda dengan memanfaatkan Teknologi Blockchain. Segera hubungi kami dan raih efisiensi serta keamanan dalam pengelolaan keuangan perusahaan Anda.