8 Langkah Kunci dalam Membangun Financial Modelling yang Akurat
rexy 0 Comments

8 Langkah Kunci dalam Membangun Financial Modelling yang Akurat

5/5 - (1 vote)

Financial modelling, atau pemodelan keuangan, merupakan alat penting dalam analisis dan perencanaan keuangan yang digunakan untuk memprediksi kinerja keuangan suatu entitas berdasarkan asumsi yang disusun secara sistematis.

Untuk memastikan keakuratannya, dibutuhkan pendekatan metodis dan penggunaan data yang relevan. Dalam artikel ini akan membahas langkah-langkah penting dalam membangun financial modelling yang akurat.

Pengertian Financial Modelling

Financial modelling adalah proses pembuatan model matematis atau komputer yang digunakan untuk memprediksi kinerja keuangan suatu entitas atau investasi berdasarkan asumsi-asumsi yang telah ditetapkan.

Tujuan utama dari financial modelling adalah untuk membantu dalam pengambilan keputusan yang berkaitan dengan keuangan, seperti evaluasi proyek investasi, perencanaan keuangan, penilaian nilai perusahaan, atau analisis risiko.

Model-model keuangan ini sering kali dikembangkan menggunakan spreadsheet seperti Microsoft Excel, yang memungkinkan penggunaan rumus matematika, fungsi keuangan, dan referensi sel untuk menghitung dan menganalisis data dengan cara yang sistematis dan terstruktur. Model-model ini dapat mencakup berbagai aspek keuangan, seperti proyeksi pendapatan, biaya, arus kas, laba rugi, neraca, dan nilai sekarang bersih (NPV).

Baca juga : Software Financial Modelling Gratis Terbaik

Langkah Kunci dalam Membangun Financial

Membangun financial modelling yang akurat memerlukan pendekatan metodis dan terstruktur untuk memastikan bahwa model tersebut dapat memberikan informasi yang bernilai dan dapat diandalkan untuk pengambilan keputusan. Berikut adalah langkah-langkah kunci dalam membangun financial modelling yang akurat:

1. Menentukan Tujuan dan Ruang Lingkup Modelling

Langkah pertama dalam membangun financial modelling yang akurat adalah menetapkan tujuan dan ruang lingkup dengan jelas. Ini melibatkan identifikasi pertanyaan kunci yang ingin dijawab oleh model, seperti proyeksi pendapatan masa depan, analisis sensitivitas terhadap perubahan pasar, atau penilaian kelayakan investasi.

Memahami tujuan ini akan menentukan struktur model, data yang dibutuhkan, dan asumsi yang perlu dibuat. Ruang lingkup yang jelas memastikan bahwa model tetap fokus dan tidak menjadi terlalu kompleks atau terlalu sederhana, sehingga hasil yang diperoleh dapat diinterpretasikan dengan tepat untuk pengambilan keputusan strategis.

2. Mengumpulkan Data yang Relevan dan Akurat

Pengumpulan data yang relevan dan akurat adalah fondasi dari financial modelling yang kuat. Data ini bisa berasal dari laporan keuangan perusahaan, data historis, proyeksi ekonomi, dan benchmark industri. Menggunakan data yang tepat dan berkualitas tinggi memastikan bahwa model dapat menghasilkan output yang andal.

Selain itu, penting untuk memverifikasi sumber data untuk memastikan keasliannya dan melakukan pengecekan data untuk mengidentifikasi dan memperbaiki kesalahan atau inkonsistensi sebelum data tersebut digunakan dalam model.

Baca juga : Mengenal 3 Komponen Utama dalam Analisa Laporan Keuangan (Financial Statement Analysis)

3. Membangun Struktur Model yang Tepat

Membangun struktur model yang tepat berarti menciptakan kerangka yang terorganisir dan logis untuk memasukkan data dan formula. Struktur model yang baik harus mudah dipahami dan diikuti oleh pengguna lain. Hal ini biasanya melibatkan pembagian modal menjadi beberapa bagian seperti asumsi, input data, perhitungan utama, dan output. 

Dengan demikian, model menjadi lebih modular dan fleksibel untuk pengubahan atau pengembangan di masa depan. Penggunaan alat bantu seperti diagram alir atau peta model dapat membantu dalam merancang struktur yang jelas dan teratur.

4. Memasukkan Data dan Membuat Asumsi

Setelah data terkumpul dan struktur model ditentukan, langkah berikutnya adalah memasukkan data dan membuat asumsi yang relevan. Asumsi adalah prediksi atau perkiraan tentang faktor-faktor yang akan mempengaruhi kinerja keuangan di masa depan, seperti tingkat pertumbuhan ekonomi, inflasi, dan biaya operasional. 

Penting untuk mendokumentasikan semua asumsi yang dibuat dan memastikan bahwa mereka didasarkan pada analisis yang masuk akal dan informasi yang tersedia. Menggunakan berbagai sumber data dan teknik analisis dapat membantu memastikan bahwa asumsi yang dibuat realistis dan andal.

5. Menguji dan Memvalidasi Model

Menguji dan memvalidasi model adalah proses memastikan bahwa model bekerja sesuai dengan yang diharapkan dan memberikan hasil yang akurat. Ini melibatkan menjalankan berbagai skenario untuk melihat bagaimana model bereaksi terhadap perubahan dalam variabel input. 

Validasi dapat dilakukan dengan membandingkan output model dengan data historis atau hasil dari model lain yang sejenis. Jika ditemukan ketidaksesuaian, model harus diperbaiki dan diuji kembali hingga hasilnya konsisten dan dapat diandalkan. Validasi juga mencakup pengecekan kesalahan dalam formula dan logika model.

Baca juga : Memahami Arti Rasio Keuangan: Current Ratio, Debt to Equity, ROE, dan ROA

6. Menganalisis Hasil dan Menarik Kesimpulan

Setelah model diuji dan divalidasi, langkah berikutnya adalah menganalisis hasil yang diperoleh. Analisis ini melibatkan evaluasi output model untuk memahami implikasi keuangan dari berbagai skenario yang diuji. Misalnya, bagaimana perubahan dalam suku bunga atau harga komoditas akan mempengaruhi arus kas atau laba perusahaan. 

Kesimpulan yang ditarik dari analisis ini harus didasarkan pada data dan asumsi yang digunakan dalam model dan harus memberikan wawasan yang dapat digunakan untuk mendukung keputusan bisnis strategis. Menyajikan hasil dalam bentuk visualisasi data seperti grafik atau diagram dapat membantu dalam komunikasi dan interpretasi hasil.

7. Mendokumentasikan Model dan Proses Modelling

Dokumentasi yang baik adalah elemen penting dalam financial modelling yang akurat. Semua aspek model, termasuk asumsi, metode, data input, dan formula, harus didokumentasikan dengan jelas. Dokumentasi ini mempermudah pengguna lain untuk memahami, memverifikasi, dan mereplikasi model. 

Selain itu, mendokumentasikan proses pengembangan model, termasuk langkah-langkah yang diambil dan keputusan yang dibuat, memastikan bahwa ada catatan yang komprehensif yang dapat diacu di masa depan. Dokumentasi yang lengkap juga mendukung auditabilitas dan transparansi, yang penting untuk kepercayaan dan validasi model.

Baca juga : Menguak Tren Keuangan: Analisa Horizontal dan Vertikal Laporan Keuangan

8. Memperbarui dan Memelihara Model Secara Berkala

Financial modelling adalah proses yang dinamis dan perlu diperbarui secara berkala untuk tetap relevan dan akurat. Lingkungan bisnis dan ekonomi terus berubah, dan model harus mencerminkan perubahan tersebut. 

Memperbarui model secara teratur dengan data baru dan memperbaiki asumsi berdasarkan informasi terbaru memastikan bahwa model tetap menjadi alat yang berguna untuk analisis dan perencanaan keuangan. Selain itu, pemeliharaan rutin membantu mengidentifikasi dan memperbaiki kesalahan atau inkonsistensi yang mungkin muncul seiring waktu, menjaga integritas dan keandalan model.

Baca juga : Memahami Komponen Penting dalam Financial Modelling untuk Analisis Keuangan yang Efektif

Contoh Penerapan Financial Modelling

Salah satu contoh penerapan financial modelling yaitu dalam perencanaan anggaran untuk proyeksi pendapatan dan pengeluaran tahunan sebuah perusahaan.

Misalnya, sebuah perusahaan manufaktur menggunakan financial modelling untuk merencanakan anggaran operasional tahunan mereka. Perusahaan mengumpulkan data historis mengenai penjualan, biaya produksi, biaya tenaga kerja, dan biaya lainnya. Setelah itu, perusahaan membangun model yang memasukkan asumsi-asumsi seperti pertumbuhan penjualan, inflasi biaya bahan baku, dan kenaikan gaji karyawan.

Dengan menggunakan financial modelling, perusahaan dapat menghasilkan proyeksi yang mendetail tentang pendapatan yang diharapkan dan biaya yang diperkirakan untuk tahun mendatang. 

Model ini memungkinkan manajemen untuk mengevaluasi dampak dari berbagai keputusan, seperti penambahan kapasitas produksi, peningkatan efisiensi operasional, atau strategi penetapan harga baru. Selain itu, financial modelling juga membantu dalam merancang anggaran yang realistis dan terukur, yang menjadi dasar untuk pengawasan kinerja, alokasi sumber daya, dan manajemen risiko keuangan secara lebih efektif.

Kesimpulan

Dalam membangun financial modelling yang akurat, keselarasan antara data yang tepat, asumsi yang masuk akal, dan struktur model yang terorganisir merupakan kunci utama. Setiap langkah dalam proses pembangunan model harus dikerjakan dengan cermat dan terdokumentasi secara jelas untuk memastikan transparansi dan auditabilitas. 

Financial modelling bukan hanya sekadar alat untuk meramalkan angka-angka, tetapi juga sebagai sarana untuk mengidentifikasi risiko, mengeksplorasi peluang, dan merancang strategi yang berbasis bukti. Dengan memanfaatkan pendekatan ini, perusahaan dapat memperkuat pondasi keuangan mereka, meminimalkan ketidakpastian, dan mengambil langkah-langkah yang lebih percaya diri menuju pertumbuhan dan kesuksesan jangka panjang.

Konsultasi Financial Modelling untuk Masa Depan Lebih Baik

Rencanakan masa depan keuangan Anda dengan konsultasi Financial Modelling yang tepat. Klik di sini untuk memulai!

Leave a Comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.