Kenali Peran Treasury Management System di Industri Perbankan

Treasury management system di Perbankan digunakan untuk mempermudah industri yang memiliki aturan main sangat ketat. Ketatnya aturan main karena perbankan adalah bisnis kepercayaan dalam mengelola dana masyarakat atau dana pihak ketiga seperti tabungan, giro dan deposito.

Perbankan harus mengatur uang dengan baik dan efektif agar tidak timbul risiko likuiditas karena sangat itu krusial. Uang ibarat aliran darah manusia, jika terganggu maka tubuh akan menderita penyakit. Sama seperti perbankan, akan banyak penyakit jika aliran uang tidak berjalan baik.

Oleh karena itu, bagaimana caranya perbankan mengelola uang agar tetap sehat? Jawabannya adalah Treasury Management System, lalu apa itu? Simak penjelasan di bawah ini.

Apa Itu Treasury Management System?

 

Treasury management system pada perbankan adalah software sistem terotomasi yang mengelola sejumlah kegiatan, yaitu funding (penyimpanan dana dan investasi), likuiditas (kemampuan bank untuk memenuhi kebutuhan operasional sewaktu-waktu), dan risiko perbankan.

Treasury terdiri seseorang atau kelompok yang ditempatkan perusahaan untuk memegang tanggung jawab menjaga kondisi likuiditas perusahaan tersebut. Mereka wajib memastikan kondisi keuangan perusahaan mampu atau tidak untuk menjalankan operasionalnya.

Jika perusahaan mampu, berarti tugas Treasury Management dapat lebih ringan. Namun jika perusahaan tidak mampu, mereka harus mencarikan solusi, yang tentu saja harus dibahas terlebih dahulu dengan jajaran manajemen perusahaan dan pemilik modal.

Pentingnya Treasury Management System di Perbankan

Penerapan Treasury management system penting di industri perbankan dengan alasan sebagai berikut:

1. Memastikan Kepatuhan

Treasury management system berguna untuk memastikan sistem treasury sesuai dengan tata kelola internal yang berlaku serta persyaratan dan regulasi perbankan. Sistem ini membuat transaksi treasury dilakukan sesuai standar sehingga seluruh transaksi bisa dilacak dan memudahkan organisasi dalam pemenuhan compliance terhadap persyaratan.

2. Informasi secara Real-Time

Kemajuan teknologi dan internet membuat pengiriman dan penerimaan informasi bisa dilakukan secara real time. Sistem ini membuat pengguna bisa mengumpulkan seluruh informasi dan data yang dibutuhkan dalam bentuk laporan, sehingga pengguna bisa membuat keputusan yang tepat.

3. Teknologi Terintegrasi

Software yang akan diimplementasikan tidak dapat diintegrasikan dengan software yang digunakan saat ini merupakan salah satu kendala yang dihadapi organisasi. Treasury management system didesain untuk mengintegrasikan dengan Core Banking System (CBS) dan sistem lainnya.

4. Market Internasional

Melakukan transaksi dalam skala global dapat menimbulkan banyak resiko terutama karena adanya perbedaan nilai mata. Oleh karena itu, treasury management system akan membuat transaksi dengan perbedaan nilai mata uang menjadi lebih mudah.

Fungsi Treasury Management System

 

Treasury Management System memiliki peran utama dalam pengelolaan keuangan dan bertanggung jawab menjaga likuiditas perbankan. Agar sistem ini berjalan dengan baik, maka harus mampu melakukan fungsi tersebut:

1. Membuat Perencanaan Kas

Sistem ini membuat rencana pendanaan, rencana investasi, dan rencana operasi.

2. Membuat Tata Kelola Kas

Menjamin tersedianya dana yang cukup untuk kebutuhan operasional perusahaan.

3. Menyusun Tata Kelola Investasi

Sistem akan memantau tingkat pengembalian investasi, memantau tanggal jatuh tempo investasi dengan proyeksi kebutuhan kas, serta mencegah agar tidak menginvestasikan dana pada risiko tinggi.

4. Menyusun Tata Kelola R

Sistem mengantisipasi kondisi ketika suku bunga pasar melambung tinggi melebihi suku bunga obligasi dan mengantisipasi selisih kurs.

Ruang Lingkup Treasury Management System

Ruang lingkup treasury terkhusus, untuk bank di Indonesia yaitu sebagai berikut:

1. Money Market

Pasar uang menjadi pasar tempat instrumen finansial dengan likuiditas tinggi (kas, cek, deposito) diperdagangkan. Grafik pada pasar uang menunjukkan nilai supply-demand terhadap uang.

2. Valuta Asing

Transaksi yang memperdagangkan mata uang suatu negara terhadap mata uang negara lainnya. Ada beberapa jenis transaksi forex, yaitu:

• spot (penjualan mata uang asing dengan kurs yang berlaku di pasar dengan penyerahan dana segera setelah sepakat transaksi)
• forward (penjualan mata uang asing dengan kurs forward yang telah ditetapkan pada saat transaksi. 
• swap (penjualan mata uang asing dengan kurs yang disepakati sekarang sesuai spot rate dengan kombinasi kurs forward).

3. Fixed Income (Obligasi)

Obligasi adalah surat tanda utang. Perusahaan yang menerbitkan obligasi memiliki utang kepada pemilik surat obligasi. Bank yang aktif pada transaksi obligasi ditunjuk oleh otoritas moneter sebagai primary dealer.

Baca juga:

• 4 Tugas Treasury Management
• Implementasi Basel untuk Perbankan- Apa Itu Standar Basel?
• Manajemen Proses Bisnis yang Efektif

4. Derivatives Product & Structured Product. 

Transaksi derivatif merupakan turunan dari plain vanilla product (transaksi standar terhadap rupiah) seperti IRS (internal revenue service) dan CCIRS (cross-currency interest rate swap). Transaksi memakai produk derivatif dilakukan untuk melindungi nilai. Structured product dipasarkan kepada nasabah yang mengharapkan yield atau keuntungan lebih tinggi dibanding produk konservatif.

Penutup

Itulah penjelasan tentang Treasury dan peran pentingnya bagi organisasi perbankan. Treasury diharapkan dapat memberi pertolongan likuiditas terutama saat perbankan/korporasi mengalami kesulitan likuiditas.

Setiap pegawai perbankan/korporasi baik di berbagai bagian harus memahami treasury, baik secara konsep, proses, maupun produknya. Dengan pengetahuan yang tepat diharapkan bisnis bank/korporasi berjalan dengan benar.

Untuk memahami Treasury Management System maka Anda perlu mengikuti pelatihan yang tepat. Bergabung ikuti pelatihan bersama kami dengan klik link berikut ini: